Rabu, 09 September 2015

MEMBERI NAMA PADA USAHA ATAUPUN PRODUK

Seperti yang sudah sempat saya jabarkan pada post yang berbeda (dapat dibaca di sini) bahwa menentukan nama untuk sebuah usaha ataupun produk tidaklah mudah. Bahkan beberapa perusahaan besar sampai harus menyewa jasa konsultan yang memang berpangalaman di dunia branding untuk membuatkan nama untuk produk atau usaha mereka.

Ada banyak cara untuk memberikan nama. Pun nama untuk sebuah produk atau usaha bisa diambil dari mana saja. Hanya saja, karena nama adalah sebuah idientitas maka nama harus memenuhi syarat tertentu. Selain harus mudah diingat, nama harus memancing tingkat aware yang tinggi dari audience. Tidak hanya itu, nama juga harus mencerminkan image yang ingin dibentuk oleh usaha baik secara jangka pendek dan terutama jangka panjang.

Berdasarkan buku Kamus Branding karangan Mediola B. Wiryawan, ada berbagai macam model pemberian nama yang umumnya dipakai untuk penamaan produk atau usaha.

Berdasarkan nama founder/pemilik

Ini merupakan metode penamaan dengan nama brand atau merk diambil dari nama pendiri atau pemilik usaha. Contoh untuk metode ini dapat kita temui pada brand "Honda" yang diambil dari nama pendirinya Soichiro Honda, ataupun Johnny Andrean, jaringan salon yang sangat terkenal di seluruh Indonesia yang juga merupakan nama pendirinya sendiri.

Brand fashion adalah salah satu yang paling sering menggunakan nama pendirinya...
(sumber gambar: swap.com)
Menjelaskan produk

Penamaan ini memberikan deskripsi untuk produk utama yang ditawarkan. Sehingga, cukup dari namanya saja, kita bisa langsung tahu jenis produk apakah yang diwakili oleh brand tersebut. Contohnya adalah Kentucky Fried Chicken (KFC) yang secara harfiah jika diterjemahkan menjadi Ayam Goreng Kentucky. Begitupun Mie Gelas yang menjual produk mie yang bisa dimasak di dalam gelas. Atau Aqua yang secara makna berarti air.

Nama yang asosiatif

Metode ini adalah dengan cara menamai dengan hal-hal yang sebenarnya tidak mencerminkan langsung produk, namun memiliki keterikatan kuat dengan produk tersebut entah bahan pembuat, manfaat atau hal-hal lainnya. Contoh produk dengan nama jenis ini misalnya adalah Head & Shoulder yang merupakan produk shampo untuk rambut yang letaknya memang berada di kepala dan pundak. Contoh lainnya adalah Tolak Angin, yang merupakan jamu untuk mengusir masuk angin.

Menggunakan metafora ataupun kiasan

Ini adalah penamaan produk dengan nama benda, orang, binatang, proses, mitologi atau bahasa asing yang mewakili kualitas nilai dari perusahaan. Contoh produk seperti ini antara lain perusahaan pengembang tekhnologi Apple, atau rangkaian produk perawatan dan kecantikan Dove yang berarti burung merpati.


Windows berharap menjadi seperti jendela yang ada di setiap rumah
(sumber gambar: techview.me)

Nama tersendiri yang bebas

Pemberian nama jenis ini adalah dengan menamai produk dengan nama lain yang berdiri bebas tanpa hubungan langsung dengan produk. Namun jenis produk disertakan untuk menggambarkan jenis produk apa yang ditawarkan.  Contohnya adalah Semen Tiga Roda, yang sama sekali bukan produsen ban atau roda, melainkan semen. Begitupun Teh 2 Tang yang meski memakai nama tang namun adalah produk minuman teh. 

Abstrak

Ada pula perusahaan yang menggunakan nama yang sama sekali abstrak atau tidak menggambarkan produk atau jasa yang hendak ditawarkan. Nama tidak mencerminkan apapun dari produk yang ditawarkan. Atau bahkan ada yang menggunakan nama yang bukan dari sebuah kata yang memiliki arti. Contohnya brand Djarum yang merupakan produsen rokok kretek, ataupun KitKat yang merupakan brand coklat yang sangat populer.

Singkatan

Cara memberikan nama produk dengan sebuah singkatan juga menjadi salah satu metode pemberian nama yang sering dipakai. Sebagai contoh adalah brand LG, salah satu brand elektronik yang sudah mendunia. Contoh lainnya adalah MnM, produk permen yang sudah sangat populer.

Kombinasi

Yaitu cara penamaan dengan menggabungkan dua ataupun lebih cara-cara yang telah dijabarkan sebelumnya. Brand-brand yang diberi nama dengan cara ini contohnya adalah McD, Telkomsel, dan FedEx.


McD adalah nama yang merupakan kombinasi beberapa metode...
(sumber gambar: mcdonalds.com.au)
Itulah beberapa cara yang biasa digunakan untuk memberikan nama pada sebuah produk ataupun perusahaan. Karenanya jelas, bagi sebuah produk brand adalah sesuatu yang sangat penting. Ia adalah layaknya reputasi bagi seorang manusia. Memang nama tidak selalu mencerminkan reputasi seseorang. Tapi nama yang baik tentu akan jadi pintu awal untuk membangun sebuah reputasi yang baik.

Kalau tidak percaya, coba saja tanya kepada para artis yang populer bukan dengan nama asli mereka. Terkadang nama memang tidak berarti apa-apa. Tapi tidak jarang juga, nama bisa jadi segalanya. Tidak selalu, namun paling tidak nama itu penting. Percayalah!

4 komentar:

  1. iya, kalau nama produk harus menunjukkan brand awareness. kalau nama blog ini gimana, pak? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blog ini diniatkan buat personal branding yang punya, maka namanya begitu hehehehe... tapi rencananya memang mau dicariin nama baru kalau udah ganti domain ntar

      Hapus
  2. hmm.. gak terlalu berbeda dong y ametode singkatan sama metode menjelaskan produk. contohnya, kfc. dibilang disingkat bisa.. dibilang menjelaskan produk jug bisa... kalau saya sepertinya lebih tertarik yang abstrak sama metafora

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi juga sih, tapi bisa juga nggak. Soalnya yang singkatan itu bisa apa aja, bisa nama, bisa menjelaskan produk, bahkan yang nggak ada hubungan sama sekali. Yang penting sih namanya mudah di ingat, dan produk atau perusahaan (atau person) yang diwakili nama itu harus berkualitas...

      Hapus

Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME