Rabu, 30 September 2015

KRITIK SOSIAL HAMKA LEWAT KARYA-KARYANYA

Sebagian orang mungkin menilai seni hanya sebagai sebuah karya estetika semata yang cuma bicara soal keindahan. Namun sejatinya, seni bisa lebih dari itu. Seni seringkali bisa tampil sebagai senjata yang tidak kalah tajamnya dibandingkan dengan senjata yang sesungguhnya.

Karena itulah misalnya, dalam berbagai gerakan revolusi, seni seringkali menjadi ujung tombak. Di era revolusi Indonesia menuju kemerdekaan, kita punya angkatan 45 yang karya-karyanya begitu kental dengan semangat perjuangan. Memasuki medio 60-an, PKI faham benar dengan ini, karena itulah mereka sampai membentuk LEKRA yang kemudian berkat propaganda Orde Baru sangat terkenal dengan lagu Genjer-genjer-nya. Bahkan menjelang reformasi, Wiji Thukul dengan puisi-puisinya menjadi salah satu orang yang dianggap berbahaya dan perlu untuk dihilangkan.

Sebuah karya sastra yang baik harus mampu menangkap semangat zamannya. Karena itulah, tidak jarang sastra adalah cara yang tepat untuk menyampaikan kritik-kritik sosial terhadap ketidakadilan, pendobrakan terhadap kekolotan serta menyuarakan tuntutan revolusi.

Beberapa hari ini saya baru menyelesaikan membaca salah satu karya dari negarawan, ulama sekaligus sastrawan brilian yang pernah dimiliki negeri ini, Buya HAMKA. Merantau ke Deli adalah karya ketiga setelah Di Bawah Lindungan Ka’Bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wiijck. Masih mengangkat tentang kisah romansa yang mengharu biru, Merantau ke Deli lebih menyasar konflik hubungan yang lebih dewasa yaitu rumah tangga.

Haji Abdul Malik Karim Amrullah, salah satu sastrawan, negarawan dan juga ulama
(sumber gambar: wikipedia)
Namun jika ditanyakan kepada saya, apa sebenarnya yang ingin disampaikan Buya Hamka dari ketiga karyanya yang telah saya baca ini, jawaban saya hanya satu, “Hamka (yang notabene adalah orang minang) sedang protes terhadap hukum adat istiadat minang.” Adat-istiadat Minangkabau yang matrilineal dengan segala tetek bengeknya adalah salah satu fokus kritikan utama Hamka, yang dibeberapa karyanya tersebut digambarkan sebagai penyebab terpisahnya tokoh-tokoh utama yang sebenarnya saling mencintai.

Protes ini terasa kental sekali dalam misalnya Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Merantau ke Deli yang mana kisah cinta utamanya adalah tentang dua karakter yang berbeda suku. Yang satu orang Minangkabau asli dan yang satu adalah orang yang berasal dari suku lain. Uniknya, kedua novel itu memberikan kita gambaran bagaimana dampak dari sistem adat Minangkabau yang matrilineal itu berlaku baik pada kaum perempuan maupun laki-laki. Di TKVDW, Hayati yang orang minang, sementara Zainuddin, yang orang minang-makasar tak dianggap bersuku minang. Sementara di  MKD, Leman-lah yang orang Minangkabau, sementara istrinya Poniyem adalah orang Jawa. Digambarkan pada kedua kisah itu, bagaimana adat minang yang kaku itu membuat tokohnya mengalami kemalangan.

Saya tidak ingin ikut menghakimi adat Minangkabau yang saya sendiri tidak begitu tahu bagaimana bentuknya. Lagipun saya yakin, Hamka menangkap wajah zaman itu dimana untuk hari ini mungkin telah banyak terjadi perubahan dalam adat-istiadat tersebut. Namun kalau kita melihat karya-karya Hamka ini, bolehlah kita bersetuju bahwa adat-istiadat yang berlaku saat itu kerap kali merugikan dan dianggap tidak tepat.

Hamka seolah ingin menegaskan bahwa adat-istiadat yang berlaku di ranah Minang kala itu lebih banyak karena pertimbangan harta. Hamka yang juga seorang ulama mungkin hendak pula mengkritik kebiasaan adat tersebut yang  ia anggap tidak sesuai ajaran Islam. Padahal sudah umum tersebut bahwa di tanah minang, Adat bersendi syara’, dan syara’ bersendi kitabullah.


Konon MKD adalah karyanya yang dianggap terbaik oleh HAMKA sendiri
(Sumber gambar: koleksi pribadi)
Juga kerasnya kritik Hamka adalah perasaan bangga diri orang Minangkabau dengan kesukuannya. Hal ini tampak jelas dalam kalimat, tiada beradat, bersuku, berlembaga, berkaum kerabat, berninik-mamak yang terus diulang-ulang yang dirujukkan pada tokoh-tokoh yang tak bersuku Minang. Bahkan dalam MKD, tokoh Poniyem yang secara budi bahasa, kelakuan dan perangai disukai oleh semua kerabat suaminya, namun tetap saja dipandang rendah hanya terkarena mereka bukan “orang awak”. Hanya orang minang yang dianggap bersuku berlembaga, sementara orang luar tidak.

Hamka juga menggambarkan perangai orang Minang yang tidak pula selalu baik. Misalnya Aziz pada TKVDW dan Mariatun dalam MKD. Seolah Hamka ingin menegaskan bahwa dengan menjadi orang minang tidak membuat seseorang menjadi lebih baik. Selain itu dalam kedua novel itu juga dimunculkan tokoh yang orang Minangkabau asli namun tidak merasa menurutkan adat itu adalah sebuah keharusan. Hal ini bisa dilihat pada karakter Muluk dan Bagindo Kayo yang keduanya menjadi teman diskusi bagi si tokoh utama. Kedua tokoh ini seolah menjadi wakil Hamka untuk “berbica” di dalam novelnya. 

Khusus untuk MKD, kita juga mungkin akan dapat menyimpulkan bagaimana pandangan-pandangan Hamka soal poligami. Hamka, meski dalam banyak kesempatan mengaku tak keberatan dengan praktik poligami, namun dalam novel ini ia bisa menggambarkan dengan jelas bagaimana beratnya praktik tersebut dari sisi perempuan. Setidaknya hal ini akan membuka cakrawala baru bagi kita untuk mengenal lebih dalam lagi tentang sosok Hamka.

Pada akhirnya kedua novel Hamka ini adalah cara Hamka untuk bicara terhadap perlakuan adat kaumnya pada zaman itu. Dan sebenarnya Hamka tidak sendirian. Banyak penulis-penulis yang menyampaikan "sesuatu" melalui karya-karya mereka.

Pramoedaya Ananta Toer misalnya dengan novelnya yang paling populer Bumi Manusia yang secara tidak langsung sedang ingin mendobrak pemikiran-pemikiran feodalisme masyarakat Jawa pada masa itu serta menyampaikan pesan bahwa setiap orang bisa mengubah nasibnya.  Ataupun seperti novel Max Havelaar karya Multatuli, penulis kenamaan asal Belanda yang memberikan gambaran secara jelas bagaimana penderitaan hidup sebagai bangsa terjajah yang dialami bangsa Indonesia di era Hindia Belanda.


Max Havelaar, salah satu novel yang penting untuk sejarah Indonesia.
(Sumber gambar: dokumentasi pribadi)
Tapi bagaimanapun, menurut saya sastra tetap adalah sebuah karya seni. Sebagai sebuah karya seni, sisi keindahan dan estetika tetap harus diperhatikan. Jangan sampai karya sastra berubah menjadi sekumpulan khotbah yang membosankan. Sastra tetap harus hadir sebagai sastra. Segala pesan moral, kritik sosial atau apapun yang ingin disampaikan oleh pengarang haruslah tersampaikan secara halus. 

Karena itulah, sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu memberikan pemahaman, pencerahan dan pemikiran yang baru bagi mereka yang telah usai membacanya, namun di sisi lain tidak merasa sedang diceramahi dengan segepok ajaran-ajaran yang terkesan seperti dogma.

Dan menurut saya Hamka berhasil melakukan itu dalam karya-karyanya. Begitupun Pram dan Multatuli.

BAGAIMANA PERUSAHAAN MENDAPATKAN PRODUK YANG AKAN DIJUAL?

Dalam kegiatan usaha, apapun itu bentuknya, produk menjadi salah satu elemen yang sangat penting. Sebelum seorang entrepreneur merencanakan hal-hal lain entah itu membuat merketing plan maupun perencanaan keuangan, menentukan produk yang akan diproduksi ataupun ditawarkan dalam kegiatan usaha.

Penyebutan produk dalam usaha tidak mengacu pada produk berwujud fisik saja. Produk yang dimaksud juga mencakup produk non fisik maupun jasa. Karena itulah boleh dibilang semua kegiatan usaha pasti menghasilkan produk. Sebuah perusahaan keuangan produknya bisa berupa asuransi, tabungan, obligasi, dll. Begitupun produk yang ditawarkan perusahaan konsultan. Produk mereka tawarkan tak berbentuk, melainkan berupa jasa konsultan.

Lalu darimanakah perusahaan mendapatkan produk yang akan dijual?

Ada beberapa macam metode yang digunakan oleh para Entrepreneur untuk mendapatkan produk yang hendak dijual. Masing metode-metode tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan juga membutuhkan treatment yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya.

Trading

Trading secara harfiah berarti berdagang. Artinya si penjual membeli barang kemudian menjual kembali barang tersebut. Jadi keuntungan dari trading berasal dari selisih harga jual terhadap harga beli. Mudahnya kegiatan trading ini kita jumpai dalam berbagai usaha ritel.

Prinsip trading, beli murah jual mahal...
(sumber gambar: tausiahmuslim.blogspot.com)
Karena sumber keuntungan dari kegiatan trading ini bersumber dari selisih harga jual dan harga beli, efektifitas dan efisiensi menjadi kunci kegiatan usaha ini. Misalnya dengan melakukan pembelian dalam jumlah besar sehingga mendapat potongan harga lebih, ataupun menambah efisiensi dalam proses distribusi. Bahkan bisa pula dengan menambahkan jasa-jasa tambahan seperti delivery service berbayar.

Trading sendiri masih diperdebatkan apakah termasuk kedalam kegiatan entrepreneurship karena boleh dibilang tidak ada proses produksi dalam kegiatan usahanya. Namun mengingat bahwa kegiatan trading juga menuntut strategi baik pemasaran maupun manajemen yang sama mumpuninya, banyak juga yang berpendapat bahwa trading adalah bagian dari entrepreneurship.

Trading juga umum sekali kita temui dalam kegiatan usaha yang menawarkan produk keuangan berupa valas maupun saham. Sebabnya karena proses kegiatan yang dilakukan hanyalah membeli kemudian menjual kembali meskipun hal itu membutuhkan kemampuan yang tidak mudah pula.

Mark Lone

Mark lone adalah kegiatan membuat produk yang menggunakan pabrikan lain, sementara itu merek adalah milik pemesan produk tersebut. Mark lone hampir sama dengan istilah private laber yang banyak dilakukan para pemilik ritel modern yang menjual suatu produk dengan merek mereka namun sebenarnya pemilik ritel tersebut tidak memiliki pabrik sendiri untuk produk tersebut.

Sebenarnya metode seperti ini sudah umum dipakai oleh banyak pemilik merek. Sebut saja misalnya produk-produk elektronik dan gadget. Biasanya pemilik merek-merek tidak memproduksi sendiri barang tersebut, melainkan diproduksi oleh pabrik yang berdiri sendiri. Si pemilik merek hanya memesan produk dengan spesifikasi dan kualitas yang telah ditentukan kemudian melabeli dengan label produk tersebut. 

Hal ini biasa dilakukan guna mengefektifkan kegiatan produksi. Sehingga entrepreneur bisa fokus pada membangun merek, menyusun diferensiasi serta rencan pemasaran produk. Selain itu, cara ini sering kali digunakan untuk mengurangi kerugian dan resiko yang disebabkan kesalahan perencanaan produksi.

Produk orang lain, namun menggunakan label sendiri
(sumber gambar: mysacredfig.com)
Kelemahan metode ini adalah sulitnya inovasi dan diferensiasi produksi sehingga mudah ditiru. Hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan sama dengan produk yang dipasarkan produsen pembuatnya. Karena itulah biasanya, ketika produk sudah dapat dipasarkan dengan baik dan memiliki pasarnya sendiri, entrepreneur akan memulai membangun pabriknya sendiri untuk memproduksi produk yang tadinya di mark lone-kan maupun memproduksi produk inovatif lainnya.

Impor

Impor sebenarnya serupa dengan trading, hanya saja sumbernya berasal dari luar negeri. Cara ini adalah salah satu cara yang juga banyak yang melakukan. Namun mendatangkan produk dari luar negeripun ternyata tidak mudah. Dibutuhkan jejaring produsen di luar negeri yang baik untuk bisa melakukannya.

Impor bisa dalam wujud barang baku yang akan dilakukan proses produksi kembali ataupun produk jadi. Walaupun begitu, yang lebih sering digunakan adalah impor produk setengah jadi, sehingga produsen hanya tinggal melakukan pengemasan terhadap produk yang diperoleh dari luar negeri.

Mengapa impor? Tentu saja pilihan impor tidak membutuhkan investasi yang besar ketimbang dengan memproduksi sendiri. Selain itu resiko-resiko yang harus dihadapi dalam proses produksi juga bisa dihindari. Selain itu, impor juga sering kali memberi pilihan produk yang unik dan tidak bisa dijumpai di dalam negeri. 

Produk Sendiri

Melakukan proses produksi sendiri mungkin adalah pilihan yang memiliki tantangan yang paling besar. Dibutuhkan investasi yang lebih besar, serta dihadapkan pula dengan resiko kegagalan yang cukup besar di tiap tahapannya.

Namun tentu ada pula kelebihannya. Seandainya produk yang di tawarkan berhasil diserap oleh pasar dengan baik, entrepreneur bisa lebih fleksibel dalam menentukan keuntungan karena semua ditangani sendiri. Selain itu, dengan cara lain beban biaya atas produk bisa jadi lebih besar. Namun dengan memproduksi sendiri, harga jualpun bisa ditekan menjadi lebih murah.

Semakin besar skala produksi maka semakin besar pula sumber daya yang dibutuhkan. Proses produksi sendiripun menuntut ketersediaan bahan baku yang berkesinambungan. Beberapa produk juga diwajibkan memiliki berbagai macam izin yang ketat. 

Membangun pabrik membutuhkan modal dan sumber daya yang tidak sedikit
(sumber gambar: internasional.republika.com)
Karena itulah, alternatif pilihan dengan memproduksi sendiri produknya harus berdasarkan riset yang matang. Yang menjadi acuannya haruslah kebutuhan pasar. Jangan sampai kita membuat produk yang tidak ada pasarnya, ataupun produk sejenis itu namun telah kelewat dari momentum produk.

Menentukan produk adalah pilihan yang sangat menentukan. Produk yang tepat dengan pemasaran yang benar serta momentum yang menguntungkan, akan menjadi elemen penentu keberhasilan sebuah produk. Karena itulah, sebaiknya rencanakan produk yang akan dipasarkan sedemikian rupa agar perencanaan pemasaran benar-benar siap dan tepat untuk diaplikasikan.

Senin, 28 September 2015

PONTIANAK: DARURAT KABUT ASAP

Sudah berjalan hampir beberpa pekan. Namun kondisi cuaca di beberapa daerah di Indonesia belum juga membaik. Termasuk juga Pontianak. Kondisi cuaca yang saya maksud adalah tentu saja merujuk pada kabut asap yang tidak juga berhasil diselesaikan.

Sebenarnya memang banyak faktor yang menyebabkan dampak kabut asap pada tahun ini menjadi cukup parah. Salah satunya gangguan iklim yang kita kenal dengan nama El Nino. Dampak El Nino sendiri terhadap perubahan cuaca global terutama Indonesia adalah terjadinya kekeringan dan menurunnya curah hujan secara signifikan. Mengutip dari pernyataan yang dirilis BMKG pada bulan Juni kemarin, musim penghujan di Indonesia yang biasanya sudah mulai di bulan September, untuk tahun ini bisa jadi mundur hingga November bahkan Desember sebagai dampak El Nino.

Gambaran el nino yang biasa melanda indonesia dan sebabkan kekeringan
(sumber gambar: nasional.sindonews.com)
Namun kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan alam sebagai kambing hitam dari masalah asap ini. Ketidak sanggupan pemerintah untuk menertibkan para pembakar lahan juga masih menjadi catatan merah padahal kebakaran lahan terjadi setiap tahun dan terus berulang. Ketimbang memperdebatkan siapa yang lebih patut disalahkan antara para petani tradisional atau pemilik perkebunan, harusnya pemerintah sudah punya data sendiri dan mengkaji permasalahan ini agar tidak muncul kembali.

Jujur, awalnya sebagai masyarakat pontianak, saya beranggapan untuk tidak mengeluh. Terlebih sebagai sesuatu yang terus datang berulang, saya dan masyarakat Pontianak mungkin sudah cukup bisa berdamai dengan kabut asap. Walau jelas akan banyak kerugian yang dirasakan. Saya sangat setuju dengan pendapat salah seorang penulis negeri ini yang ikut berkomentar ketika pemerintah negeri ini ngomel-ngomel ketika negeri tetangga protes oleh kabut asap yang kita hasilkan. Menurut saya, ketimbang ngomel-ngomel, harusnya pemerintah minta maaf dengan rakyatnya karena belum juga berhasil mencari solusi menangani kabut asap ini. Bayangkan pemerintah Singapura dan Malaysia yang hanya terkena asap kiriman saja sedemikian khawatir dengan rakyatnya sehingga sampai merasa perlu melayangkan protes kepada Indonesia, apalagi yang dirasakan oleh rakyat negeri ini di Kalimantan dan Sumatra yang menjadi pusat dari segala kejadian ini.

Bayangkan, di kota Pontianak saja, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) nyaris selalu berada di level yang sangat berbahaya. Seluruh masyarakat dipaksa harus bernafas dengan oksigen yang bercampur asap. Akibatnya banyak sekolah diliburkan. Penderita ISPA-pun meningkat.  

Pengalaman buruk lainnya adalah gangguan dalam penyelenggaraan transportasi udara. Hal ini saya alami langsung. Hari minggu kemarin (27/9), nyaris semua penerbangan menuju Pontianak dibatalkan. Ribuan penumpang terpaksa luntang-lanung tanpa kejelasan. Termasuk juga saya yang harus terjebak di Bandara Soekarno-Hatta nyaris seharian. Jadwal penerbangan saya yang jam 11 pagi, ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan kemudian dibatalkan. Jarak pandang kota Pontianak dibawah dibawah 500 meter yang tidak memungkin penerbangan dilakukan.

Saya yang harus kerja kembali esoknya dibuat ketar-ketir. Bagaimanapun saya harus pulang pada hari itu juga. Reschedule yang diberikan oleh maskapai hanya memberikan opsi penerbangan pada hari berikutnya yang tidak mungkin saya ambil. Terpaksa saya mencari tiket baru untuk penerbangan malam itu juga yang pasti akibatnya harga tiket melonjak menjadi dua kali lipat. Itupun tanpa kepastian bahwa pesawat akan benar-benar berangkat. Untungnya akhirnya pesawat benar-benar berangkat, meski membuat saya harus rugi waktu dan rugi pula secara finansial. Dan yang melakukan tindakan seperti yang saya lakukan tidak cuma saya sendiri, beberapa yang bernasib sama juga terpaksa melakukannya. Pun mereka yang memilih reschedule menjadi esok hari, juga tetap harus mengeluarkan biaya untuk akomodasi dan transportasi tambahan serta pula tidak dapat dipastikan akan bisa benar-benar terbang pada keesokan harinya.


Buat yang berencana ke Pontianak, siapkanlah diri menerima delay dan pembatalan penerbangan
(sumber gambar: koleksi pribadi)
Di hari yang sama itu pula beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh teman-teman event organizer yang saya kenal juga mengalami pembatalan. Sebabnya pengisi-pengisi acara mereka juga tidak berhasil menjangkau Pontianak. Tentu saja ini juga merugikan secara materil. Berapa dana yang dibutuhkan untuk menyiapkan sebuah acara namun kemudian terpaksa batal. Beberapa teman baru dikenal yang saya temui dalam penantian panjang delay pesawat saya pun mengeluhkan bagaimana kepentingan-kepentingan mereka bakal terganggu dengan kabut asap yang membuat dibatalkannya banyak penerbangan ini. 

Sungguh, kerugian langsung dari kabut asap ini mungkin sudah mencapai jumlah yang tidak terperkirakan lagi. Belum lagi kerugian tidak langsung, yang jumlahnya bahkan bisa tidak masuk akal baik secara materil dan non materil. Pemerintah juga pasti sedang berusaha menyelesaikan semua masalah ini. Namun jelas kita berharap bencana kabut asap ini bisa ditangani secara berkesinambungan.

Kemarin saya sempat ngobrol dengan Rudi Zapariza, Project leader WWF-Indonesia program Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Beliau menegaskan bahwa masalah kabut asap ini seharusnya bisa dihadapi dengan lebih siap oleh pemerintah. Terlebih peringatan akan kemungkinan El Nino ini sudah datang jauh-jauh hari. Sudah seharusnya pemerintah menyiapkan langkah-langkah preventif agar kebakaran lahn tidak terjadi.

Selain itu menurut beliau, penanganan kabut asap ini harus berkesinambungan dan menyeluruh. Idealnya penanganan kabut asap ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum musim kemarau datang dan melibatkan semua pihak yang berperan terhadap permasalahan ini. Menurutnya jika benar permasalahan asap ini disebabkan perladangan masyarakat lokal, pemerintah harusnya melakukan pembinaan agar pembakaran lahan ini tidak dilakukan. Sementara seandainya memang dilakukan perkebunan-perkebunan besar, sudah selayaknya pemerintah bertindak tegas. Pemerintah seharusnya sudah memiliki data terkait ini dan mampu mengkaji tindakan apa yang harus dilakukan agar bencana kabut asap ini tidak terulang.


Ruzi Zapariza, Project Leader WWF-Kalimantan Barat untuk daerah Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu
(sumber gambar: koleksi pribadi)
Demikianlah derita Pontianak ditengah kepungan kabut asap kemarin. Festival titik kulminasi yang biasa diperingati setiap pertengahan september dan menjadi salah satu event pariwisata Pontianak pun urung digelar. Jika sudah seperti ini, siapakah dirugikan? Yang pasti kita semua rugi. Kerugian yang semoga di tahun-tahun kedepannya tidak lagi terulang.

Tulisan ini mungkin hanya keluhan salah seorang warga Pontianak yang merasa kabut asap sudah sangat menyusahkan dan berharap mendapatkan solusi yang lebih baik. Anggap saja sebuah curhat yang tidak jelas ditujukan pada siapa. Namun buat mereka yang tinggal di daerah kabut asap, atau hendak pergi ke daerah terdampak asap, pasti tahu bagaimana tidak nyamannya hidup dalam kepungan asap seperti yang saya alami saat ini. 

Jumat, 18 September 2015

PENANGANAN BATU SALURAN KEMIH DENGAN ESWL

Penyakit batu saluran kemih adalah salah satu penyakit yang umum ditemui di Indonesia. Biasanya juga dikenal dengan penyakit batu ginjal ataupun kencing batu oleh masyarakat. Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan membahas panjang lebar tentang penyakit ini bersama dr. Budi Phua, dokter umum dari RS Mitra Medika Pontianak yang biasa turut serta mendampingi dalam penanganan penyakit ini dengan metode ESWL.


Bersama dr. Budi Phua (paling kiri) dari RS Mitra Medika
(sumber gambar: dok. pribadi)
Penyakit batu saluran kemih sendiri adalah penyakit yang muncul akibat ditemukannya batu disepanjang saluran kencing yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan saluran urethra. Munculnya batu ini bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya berasal dari endapan mineral-mineral yang tidak terbuang sempurna melalui saluran ekskresi. 

Gejala penyakit batu saluran kemih ini bisa berbeda-beda berdasarkan letak batuk. Umumnya ditandai dengan rasa nyeri disekitar pinggang ataupun perut yang menjalar hingga lipatan paha bahkan buah zakar (pada laki-laki). Selain itu, kadang-kadang air seni berwarna kemerahan atau keruh serta ada rasa nyeri di akhir kencing. Hal ini biasanya terjadi ketika ukuran batu sudah cukup besar. Namun dalam kebanyakan kasus, penyakit ini sering pula tanpa gejala terutama ketika ukuran batu masih kecil, sehingga justru dikenali ketika sedang melakukan general check-up. Meski mayoritas kasus batu saluran kemih ini terjadi pada laki-laki, namun penyakit ini juga menyerang kaum wanita.

Penanganan penyakit saluran kemih ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memberikan obat dan operasi bedah.

Penanganan dengan pemberian obat-obatan umumnya dilakukan ketika batu masih berukuran kecil. Dokter spesialis urologi biasanya akan memberikan obat medis yang akan membuat batu saluran kemih ini hancur dan luruh keluar bersama urin.

Jika penanganan dengan obat tidak memungkinkan, upaya medis yang dilakukan adalah mengeluarkan batu dengan proses bedah. Ada dua macam model bedah untuk penanganan penyakit ini. Yaitu dengan bedah konservatif yaitu proses bedah sebagaimana yang biasa kita kenal.

Metode bedah lainnya adalah dengan ESWL atau Extra-corporeal Shock Wave Lithotripsy. Dengan mesin ESWL, batu saluran kemih akan dihancurkan dengan cara mengirimkan semacam gelombang kejut. Kemudian batu saluran kemih yang telah dihancurkan tersebut akan keluar bersama air kencing/ urine. Banyaknya penanganan dengan metode ESWL akan dilakukan berdasarkan ukuran batu dan zat pembentuknya. Untuk yang berukuran besar bisa jadi dibutuhkan beberapa kali proses penanganan agar batu tersebut hancur sebagaimana yang diharapkan. 

Ada beberapa keunggulan dari metode ESWL ini dibanding metode bedah biasa. Seperti bahwa tidak perlu adanya proses bedah biasa (tanpa luka dan pembiusan), sehingga tidak perlu adanya proses rawat inap yang memakan waktu. Bahkan setelah proses penanganan dengan ESWL ini, pasien akan bisa langsung kembali beraktivitas sehingga sangat cocok sekali untuk mereka yang sibuk dan tidak memiliki waktu banyak untuk menjalani proses operasi bedah konvensional. Selain itu, karena tanpa ada proses pembedahan, metode ini juga tidak menimbulkan rasa sakit berlebih yang mungkin muncul jika menggunakan metode bedah biasa. Boleh dibilang metode ESWL ini adalah tindakan yang cukup aman, efektif dan dengan resiko yang jauh lebih kecil dibandingkan operasi biasa yang mengharuskan pembiusan total.

Pertama dan satu-satunya dengan metode ESWL di Pontianak...
(sumber gambar: kalbar.antaranews.com)
Untuk di kota Pontianak, mesin ESWL untuk penanganan batu saluran kemih ini baru bisa ditemui di Rumah Sakit Mitra Medika Pontianak. RS Mitra Medika adalah yang pertama dan satu-satunya di Pontianak yang akan memberikan penanganan saluran batu kemih dengan cepat, tepat dan efektif.

Informasi lebih lanjut bisa datang ke: 
RS Mitra Medika Pontianak, Jl. Sultan Abdurrahman No. 25 Pontianak, Indonesia.
Telp : 0561 - 584-888 

Kamis, 17 September 2015

MENCARI MODAL SELAIN DARI PINJAMAN BANK


Modal selalu menjadi momok bagi banyak pengusaha baru. Mereka menganggap bahwa modal adalah segalanya sehingga menjadikan kekurangan modal sebagai alasan untuk tidak memulai usaha. 

Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar. Modal tetap instrumen penting yang juga menentukan keberhasilan, namun bukanlah segala-galanya. Banyak usaha yang dimulai dengan modal besar justru gagal, sementara tidak sedikit usaha dengan modal minim justru berhasil meraup kesuksesan. Modal tetap penting, namun ide dan ketekunan jauh lebih penting. Apalagi banyak juga usaha yang bisa dimulai dengan modal yang nyaris nol (baca: Memulai usaha dengan modal minim) namun dengan ketekunan telah terbukti banyak yang berhasil meraih hasil tidak sedikit.

Selain menggunakan modal sendiri, menggunakan modal pinjaman adalah pilihan yang sering kali digunakan para pengusaha untuk memulai ataupun mengembangkan usahanya. Modal pinjaman ini umumnya berasal dari orang lain yang bisa siapa saja. Entah orang tua, saudara, pacar, tetangga, kenalan bahkan hanya teman biasa namun punya visi yang sama dalam bisnis. Selain itu lumrah juga kita mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya meski resikonya kita harus berhadapan dengan bunga yang kadang tidak kecil.

Ada banyak orang kaya di dunia ini yang tak tau mau investasi kemana lagi...
(sumber gambar: arryrahmawan.net)
Nah, selain cara-cara tersebut, ternyata ada cara-cara lain yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan modal guna membangun atau mengembangkan usaha kita. Percayalah selama ide dan prospek benar-benar menjanjikan sebuah usaha pasti akan kesulitan mendapat dukungan modal.

Di dalam dunia start-up ada yang dikenal dengan perusahaan investor atau funding. Perusahaan ini menawarkan produk keuangan yang bermacam-macam jenisnya. Umumnya perusahaan ini fokus pada salah satu atau beberapa bidang bisnis saja. Untuk saat ini perusahaan funding ini cukup populer di kalangan pengusaha bidang IT.

Memperoleh dukungan investasi dari perusahaan ini jauh lebih sulit dari bank. Umumnya perusahaan funding ini memiliki tim dan manajemen yang baik, sehingga analisa dan perhitungan mereka ketika hendak berinvestasi ataupun mendanai sebuah proyek sangat cermat. Hanya usaha yang memiliki masa depan cerah yang akan mendapat bantuan pendanaan.

Namun jangan terburu-buru dulu menyiapkan proposal untuk memperoleh pendanaan. Sebelumnya kita harus mengetahui jenis-jenis perusahaan funding dan investasi ini karena selain memiliki SOP yang berbeda-beda terkait pendanaan, masing-masing jenis perusahaan ini akan mendatangkan konsekuensi yang berbeda-beda pula.

Private equity

Perusahaan private equity berfokus pada investasi untuk mengambil kepemilikan saham atau aset. Masing-masing memiliki tujuan dan strategi investasi masing-masing, namun bentuk pendanaannya adalah dengan memberikan bantuan modal kerja dengan tujuan peningkatan perusahaan.

Kebanyakan private equity menggunakan strategi laverage buyout yaitu mengakuisisi sebuah usaha guna mengambil kontrol mayoritas terhadap usaha kemudian mengembangkan usaha tersebut. Strategi lain yang juga sering digunakan adalah private capital, yaitu perusahaan memberikan investasi modal dan mendukung kerja sama jangka panjang. Tujuannya adalah ketika perusahaan yang diinvestasikan akan Go Publik, mereka akan mendapat pembagian saham yang maksimal.

Hedge fund

Hedge fund adalah perusahaan pendanaan yang mengumpulkan dana dari para investor potensial kemudian berinvestasi pada surat berharga, instrumen keuangan, dan proyek dengan keuntungan yang tinggi. Umumnya mereka berinvestasi pada aset atau produk investasi yang relatif cair.

Tidak sembarangan perusahaan investasi menjadi perusahaan hedge fund. Hanya perusahaan yang sudah terakreditasi dan manajemen yang profesional yang bisa menjadi perusahaan hedge fund. Namun demikian keberadaan perusahaan hedge fund bisa menjadi alternatif sumber pendanaan usaha kita.

Venture capital

Sebenarnya perusahaan venture capital memiliki kesamaan dengan private equity, yaitu bertujuan untuk mengambil kontrol saham dalam sebuah perusahaan. Namun pendekatan yang digunakan adalah memberikan modal pada tahap awal usaha (early stage) pada perusahaan berpotensi tinggi, bervisi global atau memiliki tekhnologi baru. Hingga kemudian perusahaan akan siap menjadi perusahaan mandiri ketika dibuka saham untuk public. Cukup banyak start-up yang berhasil menggunakan pendanaan ini seperti Facebook dan Alibaba yang berhasil meraih IPO yang cukup signifikan dari awalnya hanya sebuah perusahaan sederhana.

Trend saat ini, perusahaan-perusahaan pendanaan dan investasi ini bergerak di dunia teknologi. Namun bukan berarti mereka tidak mendanai usaha lain seperti agrikultur, properti, energi bahkan wisata. Perusahaan-perusahaan ini selalu terbuka untuk semua ide, asalkan ide tersebu memang memiliki masa depan yang cerah. Selain itu prosedurnya pun tidak mudah.Akan ada proses yang panjang dan lama sehingga sebuah usaha akan mendapat kepercayaan pendanaan dari perusahaan pemodal ini.

Jelas, modal adalah hal kesekian, ide dan ketekunan adalah kuncinya...
(sumber gambar: parkbuzz.com)

Pada intinya, semua perusahaan keuangann akan selalu melihat pada master plan bisnis yang ditawarkan, jangkauan market, return of investment, risk and gain, efek secara global, kemampuan dan pengalaman perusahaan dalam mengelola dana investasi, serta team yang akan menjalankan bisnis. Karena itulah, seberapa besar dari ide brilian yang kita hasilkan adalah penentu terbesar sukses tidaknya untuk meraih pendanaan dari perusahaan-perusahaan investasi tersebut. Sisanya bergantung pada seberapa tekun dan yakin kita pada keberhasilan. Selamat mencoba!

Rabu, 16 September 2015

BELAJAR JADI COPYWRITER DI SOSIAL MEDIA

Dahulu waktu masih belum tahu banyak hal, profesi kepenulisan yang saya ketahui hanyalah menjadi seorang penulis yang menerbitkan buku. Kemudian ternyata saya baru mengetahui bahwa profesi kepenulisan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Tidak hanya menjadi seorang penulis yang menerbitkan buku, ternyata bakat kepenulisan juga bisa dimaksimalkan dengan berkerja di banyak sektor. Mulai dari freelance hingga yang punya kontrak eksklusif. Entah itu berpenghasilan recehan sampai yang punya honor lebih gede dari Pegawai Negeri Sipil. Nah, Copywriter adalah salah satu diantaranya. 

Apa itu Copywriter? Mungkin tidak terlalu banyak yang mengetahui profesi satu ini. Namun bagi mereka yang bergelut di dunia marketing ataupun periklanan pasti akrab dengan kerjaan copywriter. Sebuah perkerjaan yang menuntut mereka yang terjun di dalamnya harus selalu kaya ide, kreatif dan akrab dengan kata.


Copywriter bukan tukang jaga fotocopy...
(sumber gambar: blog.kaosngartun.com)
Pengertian Copywriter menurut wikipedia adalah profesi di bidang periklanan yang bersifat komersial yang tugasnya menulis naskah iklan, baik untuk iklan cetak (print ad), iklan televisi (TV commercial), iklan radio (Radio commercial) dan segala macam bentuk komunikasi marketing. Sederhananya merekalah menulis susunan kalimat dan kata yang dipakai dalam segala macam iklan. Jadi ngerti sekarangkan bahwa copywriter itu bukan tukang jaga mesin fotocopy?

Sederhananya, segala bentuk komunikasi iklan yang membuat naskahnya adalah si copywriter ini. Menulis artikel iklan di majalah, naskah iklan untuk radio, nulis untuk advertorial di web. Termasuk juga membuat slogan-slogan unik yang biasa kita dengar di televisi seperti "selalu yang terdepan," milik sebuah brand sepeda motor, atau "berani kotor itu baik," milik sebuah brand deterjen.

Sekilas terdengar mudah, namun sebenarnya sangatlah susah. Sebuah iklan harus memiliki yang namanya stopping power. Ambil contoh ketika kita sedang menonton televisi. Ketika masuk iklan, seorang penonton memilik kekuatan absolut untuk tidak menyaksikannya. Penonton akan dengan mudah memencet remote dan berpindah chanel yang sedang tidak menayangkan iklan. Di sinilah pentingnya keberadaan stopping power yang bertujuan untuk membuat durasi orang melihat iklan menjadi lebih lama. Itu ditelevisi, di media-media lain seperti media cetak atau media billboard tantangan membuat stopping power ini bisa jadi lebih sulit.

Ternyata tidak mudahkan menjadi seorang copywriter? Tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Biasanya mereka yang bergelut di dunia ini adalah jebolan dari jurusan komunikasi di universitas. Namun sebenarnya tidak ada pendidikan formal yang diharuskan untuk menjadi seorang copywriter. Yang dibutuhkan hanyalah skill menulis yang baik, kreatifitas tanpa batas dan ide-ide unik yang nggak ada habisnya. Karena itu semua orang bisa saja menjadi seorang copywriter kalo mau belajar dan terus berlatih.

Tetarik untuk mencoba menjadi seorang copywriter?

Kita bisa memulainya dengan berlatih copywriting di media sosial. Semua pasti punya media sosial kan? Nah, jangan cuma jadikan media sosial sebagai ajang curhat atau ngobrol nggak jelas. Mari jadikan akun sosial media kita sebagai tempat untuk belajar copywriter dan mempromokan diri bahwa kita punya bakat untuk jadi seorang copywriter.

Caranya bagaimana?

Misalnya di Instagram. Setiap foto yang akan kita posting harus kita lengkapi dengan caption yang menarik sehingga bisa memberi nilai tambah pada gambar tersebut. 

Begitupun di twitter dan facebook, gunakan pilihan kalimat yang memang tertata dengan unik sehingga dapat menarik mereka yang membacanya. Jadi walaupun galau, status yang kita buat tetap berkesan elegan.

Ambil contoh akun Budiman Hakim, seorang copywriter berpengalaman. Setiap caption dari akun media sosialnya selalu menarik untuk dibaca. 

Caption instagram pak Budiman Hakim selalu keren...
(sumber gambar: instagram)
Nyoba juga bikin caption yang menarik, ternyata masih harus banyak belajar
(sumber gambar: instagram)

Gimana, menarik bukan? Sambil eksis kita juga bisa belajar gimana copywriting. Siapa tahu suatu saat kita bisa jadi copywriter beneran.

Selasa, 15 September 2015

CARA EFEKTIF AGAR PRODUKTIF MENULIS

Menulis bukan perkerjaan baku dan teks book. Tidak ada aturan baku bagaimana bisa membuat seseorang jadi produktif dalam menulis. Masing-masing penulis punya caranya tersendiri. Bisa saja diikuti, namun tidak juga selalu pas untuk tiap orang. Karena itu setiap penulis perlu menemukan cara menulisnya sendiri yang dinilai paling nyaman.


Tapi berdasarkan pengalaman yang saya alami, ada beberapa tips yang mungkin berguna untuk membuat kita produktif dalam menulis.


Sediakan waktu khusus untuk menulis

Setiap orang memiliki waktu tersendiri dimana ia biasanya lebih nyaman untuk menulis. Saya lebih suka menulis pada malam hari. Sementara beberapa penulis yang saya kenal, ada yang terbiasa menulis di dini hari menjelang subuh, atau bahkan di jam kerja. Intinya dimana waktu yang paling nyaman dan membuat kita terasa lancar untuk menulis, gunakanlah waktu tersebut untuk menulis.

Nikmati waktu menulis semaksimal mungkin...
(sumber gambar: arismenulis.com)

Tangkap ide dan segeralah tulis

Ide bisa datang dimana saja, seringkali bahkan ditempat yag tidak kita duga. Ketika sebuah ide muncul, segeralah tangkap ide tersebut. Kemudian sesegera mungkin bangun ide mentah tersebut menjadi sebuah ide dasar entah dalam bentuk premis ataupun kerangka dasar. Setelah memiliki waktu yang senggang unuk mulai menulis, kita akan punya setumpuk ide yang bisa kita garap.

Fokus pada target

Setiap mengerjakan sebuah naskah entah itu pendek ataukah panjang, tentukan target kapan kita akan menyelesaikannya. Dan yang paling penting juga adalah pastikan kita memenuhi target yang kita tetapkan tersebut. Beberapa penulis mungkin bisa menggarap beberapa perkerjaan menulis sekaligus, namun untuk tahapan pemula seperti saya, fokus menyelesaikan satu persatu target adalah cara yang lebih disarankan. Nanti ketika kita telah cukup disiplin dan mampu bersahabat dengan deadline, barulah kita mungkin bisa dianggap siap untuk menyelesaikan beberapa karya sekaligus.

Buatlah outline

Untuk sebuah karya panjang, saya biasa membiarkannya mengalir begitu saja. Namun mengerjakan karya panjang dengan terlebih dahulu membuat outline akan sangat membantu. Selain membuat penjaga cerita agar tidak melenceng kemana-mana, outline juga membuat kita bisa membagi cerita dalam bagian-bagian tertentu entah per bab atau per bagian. Hal ini akan terasa sangat meringankan dalam proses pembuatan karya yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan.

Buat diri senyaman mungkin

Lakukan apapun yang bisa membuat kita nyaman ketika menulis. Menyiapkan snack dan makanan, memutar musik kesukaan, memajang foto orang kesayangan, adalah beberapa cara yang mungkin biasa digunakan. Intinya buat kegiatan menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan dan tidak menjadi beban.

Pasang tekad kuat untuk menyelesaikan tulisan

Godaan ketika menulis itu banyak bukan main. Mulai dari godaan buat bermedsos, main game, nonton DVD, tidur, macem-macem. Kalau nggak punya tekad yang kuat, menyelesaikan satu karya saja susahnya bukan main. Karena itu tekadkan diri kita ketika mulai mengerjakan sebuah tulisan, kita akan menyelesaikannya. Berikan reward jika seandainya kamu mampu menyelesaikannya dengan baik. Dan sebaliknya, berikan hukuman jika kita tidak bisa memenuhi target yang ditetapkan.

Terkadang diri perlu sedikit dipaksa agar tulisan selesai...
(sumber gambar: blog.nulisbuku.com)

Jangan pernah berhenti mengisi diri

Membaca adalah keharusan bagi seorang penulis. Dengan membaca, akan memperkaya kosakata dalam menulis. Dengan membaca juga akan menambah pengetahun si pembaca. Membaca adalah modal bagi setiap penulis. Karena itu biasanya kegemaran menulis selalu bermula dari kegemaran membaca. Analoginya, jika kita ingin menulis sebesar buah apel, tidak mungkin kita membaca lebih sedikit dari itu. Setidaknya kita harus membaca sebesar labu. Karena dari pengalaman membaca itulah kita bisa menulis. Sesekali tidak ada salahnya mengikuti pelatihan kepenulisan ataupun berdiskusi dalam komunitas kepenulisan.


Senin, 14 September 2015

PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PELANGGAN

Dunia marketing adalah dunia yang menarik. Ia tidak habisnya dipelajari dan dikaji, karena dunia satu ini sangat dinamis. Bahkan seperti dikatakan oleh pakar marketing dunia, Philip Kotler, “Cuma perlu satu hari untuk mempelajari marketing, namun untuk menguasainya perlu waktu seumur hidup.”

Secara sederhana, banyak yang mengira bahwa proses marketing adalah proses yang sederhana. Orang awam cenderung menganggap proses marketing sebagai proses menjual produk sebanyak-banyaknya. Namun nyatanya, kegiatan marketing adalah sebuah proses komprehensif yang mencakup berbagai cabang ilmu yang berhubungan secara langsung dan tak langsung.

Salah satu poin bahasan dalam dunia marketing yang perlu dipahami oleh semua marketer adalah tentang bagaimana memahami Costumer Path. Apa itu Costumer Path? Costumer Path secara sederhana dapat dijabarkan sebagai sebuah proses perjalanan pembuatan keputusan pembelian seorang pelanggan.

Menurut Hermawan Kartajaya dalam bukunya WOW Marketing, perubahan era yang kini begitu lekat dengan perkembangan Tekhnologi Komunikasi dan Informasi (TIK) telah mengubah proses Costumer Path ini. Pada era-era sebelumnya Costumer Path dikenal dengan rumusan 4A yakni, Aware, Atitude, Act dan Act Again. Tapi sekarang kita bisa membagi Costumer Path ini menjadi 5 tahapan yang bisa kita singkat sebagai 5A, yaitu Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate.
Hermawan Kartajaya, pencetus WOW marketing...
(sumber gambar: millicent.blogdetik.com)

Aware

Ini adalah tahap awal interaksi antara pelanggan dengan produk. Pada tahap ini pelanggan masih cenderung pasif. Pada tahap ini, tugas seorang marketer adalah membuat pelanggan sadar akan keberadaan suatu merk ataupun produk.

Ada tiga sumber pengenalan pelanggan terhadap produk. Yang pertama adalah, komunikasi pemasaran seperti iklan. Yang kedua adalah informasi dari orang lain ataupun komunitas. Dan yang ketiga pengalaman pribadi.

Appeal

Setelah sadar akan keberadaan suatu merek, maka pelanggan harus didorong masuk pada tahap Appeal atau tertarik. Pada tahap ini, dalam benak pelanggan akan terbangun sebuah daftar yang berisi berbagai merek yang membuat mereka penasaran. Dan sebuah brand atau merek haruslah memiliki nilai-nilai lebih tertentu dibanding pesaingnya untuk menjadi yang teratas dalam daftar tersebut.

First Impresion menjadi sangatlah penting. Terkadang pelanggan cukup kejam akibat ketatnya persaingan di era kekinian. Mereka tidak memberikan banyak kesempatan pada merek untuk membuktikan dirinya. Hanya mereka yang bisa memberikan sesuatu yang lebih atau yang lain dari yang biasa sejak dari perkenalan pertama yang akan mampu membangkitkan daya tarik pelanggan. Kalau tidak merek hanya akan lewat sepintas saja dalam memori pelanggan kemudian, menghilang. 

Ask

Pada tahap ini pelanggan aktif bertanya tentang sebuah merek. Simpelnya, bertanya merupakan tanda proaktifnya konsumen dalam kegiatan pengambilan. Proses bertanya ini bisa saja berakhir pada dua kesimpulan positif dan negatif. 

Pada tahap inilah sebenarnya hubungan antara konsumen dan produk mulai terbangun. Tidak hanya dalam bentuk informasi namun juga psikologis. Karena itu pada tahap ask ini, marketing harusnya tidak hanya fokus pada produk namun hubungan dengan konsumen serta sisi human spirit konsumen wajib diperhatikan.

Act

Setelah proses Ask dilalui dan berujung pada kesimpulan positif, maka pelanggan akan melakukan pembelian.  Nah jika produk ataupun brand sanggup membangun Engagement atau keterikatan kuat antara pelanggan dan produk, maka pelanggan akan dengan senang hati untuk memberikan feedback dalam upaya mempertipis selisih antara harapan pelanggan terhadap realitas produk. Pada akhir tahapan ini pelanggan sudah memiliki bonding dengan brand sehingga si pelanggan merasa terlibat terhadap produk.
Marketing bukan lagi, bertujuan membuat pelanggan sekedar kembali...
(sumber gambar: netpreneur.co.id)
Advocate

Ketika engagement sudah berhasil dibangun, dan pelanggan mendapat pengalaman yang positif terhadap merek, maka pelanggan pada umumnya tidak segan-segan lagi untuk merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. 

Dengan maraknya media dan cepatnya konektivitas saat ini, hal ini akan sangat baik bagi merek karena akan menjadi proses marketing yang akan terus membesar jika dieksekusi dengan baik. Inilah tingkat loyalitas tertinggi pelanggan di era saat ini. Inilah tahapan dimana pelanggan telah menjadi Advocate bagi produk.

Nah perubahan zaman serta perubahan perilaku konsumen inilah yang harus menjadi perhatian dari para pelaku marketing. Harapan agar pelanggan sekedar membeli dan membeli lagi sudah bukan lagi menjadi tujuan proses marketing, melainkan agar para pelanggan mau dengan senang hati merekomendasikan produk atau merek kepada komunitasnya.

Karena itu buat para marketer atau para pengusaha yang baru memulai usaha, berfokus agar mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya tentu tidak ada salahnya. Namun membangun perangkat agar para pelanggan yang datang menjadi seorang pelanggan yang advocate juga tak kalah pentingnya.

Kamis, 10 September 2015

BERDAMAI DENGAN KABUT ASAP

Indonesia mah indah, cuma ke tutup asap...
(sumber gambar: facebook)
Gambar di atas mungkin bukan cuma dirasakan oleh orang Palembang saja, namun juga orang-orang di kota saya, kota Pontianak. Saban tahun, ketika musim kemarau tiba, maka kabut asap akan mulai bermunculan. Makanya sampai ada yang bilang, jika ingin tinggal di Pontianak harus bisa berdamai dengan kabut asap.

Kabut asap memang menjadi masalah tahunan di beberapa daerah termasuk Pontianak dan Kalimantan Barat. Beberapa daerah lain yang berada di Sumatera dan Kalimantan juga mengalaminya, terutama daerah yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan. Walau di daerah-daerah tersebut asap memang paling terasa, dampak dari kabut asap ini dirasakan oleh sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan Singapura pernah mengajukan protes akibat asap yang dikirimkan Indonesia ini.

Yang menjadi kambing hitam dari permasalahan kabut asap ini memang adalah petani dan perusahaan yang kerap kali melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar lahan. Hal ini terjadi karena memang membakar lahan adalah cara yang paling mudah dan murah untuk menyiapkan lahan. Bahkan konon ada yang percaya bahwa untuk tanah gambut, pembakaran lahan justru akan meningkatkan kesuburan tanah ketika di tanam nanti. Sayangnya upaya ini tidak memperhitungkan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Banyak dampak negatif yang dirasakan masyarakat dari kabut asap ini. Dampak paling nyata adalah dari sisi kesehatan. Di Pontianak, selama kabut asap, penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan hingga dua kali lipat. Dampak lain yag paling terasa adalah di industri penerbangan. Jelas akan ada banyak penerbangan yang terpaksa delay bahkan gagal berangkat karena kabut asap. Selain itu banyak aktifitas yang terganggu. Pagi ini saja, di Pontianak aktifitas belajar-mengajar diliburkan karena kabut asap dianggap memasuki taraf berbahaya.

Namun sebagai orang yang tinggal di kota yang memang rutin terkena kabut asap ini, mau tidak mau saya harus bisa berdamai dengan semua ini. Tentu saja yang bisa saya lakukan adalah meminimalisir dampak yang mungkin bisa ditimbulkan oleh kabut asap ini.

Mengurangi keluar rumah

Kabut asap di kota Pontianak sudah memasuki taraf yang berbahaya untuk kesehatan. Karena itu mengurangi keluar rumah adalah cara terbaik yang bisa dilakukan. Waktu yang dianggap paling aman untuk keluar adalah sekitar jam 9 sampai 11 pagi. Di waktu-waktu lain, terlebih malam hari, pagi dan sore sangatlah dianjurkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Karenanya dalam situasi kabut asap seperti sekarang, ada baiknya hal-hal yang tidak terlalu penting di luar rumah dibatasi. Selain bisa menjaga kesehatan kita agar terhindar dari ISPA atau penyakit lainnya, kita juga bisa menghemat budget jalan-jalan kita.

Selalu gunakan masker

Namun jikapun kita tidak bisa menghindar untuk keluar rumah, maka senantiasalah gunakan masker. Tujuannya agar organ pernafasan kita tidak terpapar langsung oleh kabut asap yang jelas berbahaya. Mendapatkan masker juga kini sangat mudah. Biasanya di daerah-daerah rawan bencana kabut asap seperti Pontianak, pembagian masker gratis di jalan-jalan raya akan mudah kita dapati. Kalaupun tidak, kita bisa akan mendapatinya di minimarket ataupun apotik terdekat.
Selalu gunakan masker kalau berkunjung di Pontianak saat musim asap...
(sumber gambar: dok. pribadi)
Biasakan hidup sehat

Kabut asap juga biasanya menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh jadi mudah terserang berbagai penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus. Karena itulah, kita harus mengimbanginya dengan nutrisi yang seimbang. Lakukan gaya hidup yang sehat dengan menghindari rokok dan stress serta beristirahat yang cukup. Seandainya ingin tetap berolah raga, lakukan olah raga yang bisa dikerjakan di dalam ruangan. Dan yang tak kalah penting, perbanyaklah meminum air putih.

Jaga diri dan makanan dari paparan langsung asap

Menghindarkan diri dari asap adalah hal yang juga harus dilakukan. Usahakan agar polusi asap tidak masuk ke dalam ruangan tertutup di rumah, kantor ataupun sekolah tempat kita beraktivitas. Tutup tempat penampungan air yang biasa kita gunakan untuk dikonsumsi. Serta jangan lupa untuk mencuci makanan seperti buah dan sayur dengan bersih. 

Konsultasi ke dokter

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ketika mulai terjadi gejala-gejala gangguan kesehatan. Untuk mereka yang memiliki penyakit jatung ataupun gangguan saluran pernafasan ada baiknya meminta nasihat dokter untuk menghindari dampak buruk. Sekarang pertolongan kesehatan sudah bisa kita dapatkan dengan mudah. Tidak harus ke rumah sakit, ke puskesmas atau klinik terdekat sudah cukup.

Mungkin itu adalah beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk berdamai dengan kabut asap. Terkadang orang-orang seperti saya yang tinggal di daerah yang tiap tahun harus berhadapan dengan bencana ini merasa jengkel juga. Namun toh menggerutu atau memaki pemerintah tidak akan ada gunanya. Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah memastikan bahwa saya dan orang-orang terdekat saya bukan salah satu yang menyebabkan bencana kabut asap ini.

Tentu saja sambil berharap kabut asap yang datang dan datang lagi di setiap musim kemarau bisa ditangani oleh pemerintah. Masa nggak bisa? Saya yakin harusnya sih bisa! Bener nggak?
Kabut asap masih tebal selimuti Pontianak...
(sumber gambar: tribunnews.com)
Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME