Rabu, 16 September 2015

BELAJAR JADI COPYWRITER DI SOSIAL MEDIA

Dahulu waktu masih belum tahu banyak hal, profesi kepenulisan yang saya ketahui hanyalah menjadi seorang penulis yang menerbitkan buku. Kemudian ternyata saya baru mengetahui bahwa profesi kepenulisan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Tidak hanya menjadi seorang penulis yang menerbitkan buku, ternyata bakat kepenulisan juga bisa dimaksimalkan dengan berkerja di banyak sektor. Mulai dari freelance hingga yang punya kontrak eksklusif. Entah itu berpenghasilan recehan sampai yang punya honor lebih gede dari Pegawai Negeri Sipil. Nah, Copywriter adalah salah satu diantaranya. 

Apa itu Copywriter? Mungkin tidak terlalu banyak yang mengetahui profesi satu ini. Namun bagi mereka yang bergelut di dunia marketing ataupun periklanan pasti akrab dengan kerjaan copywriter. Sebuah perkerjaan yang menuntut mereka yang terjun di dalamnya harus selalu kaya ide, kreatif dan akrab dengan kata.


Copywriter bukan tukang jaga fotocopy...
(sumber gambar: blog.kaosngartun.com)
Pengertian Copywriter menurut wikipedia adalah profesi di bidang periklanan yang bersifat komersial yang tugasnya menulis naskah iklan, baik untuk iklan cetak (print ad), iklan televisi (TV commercial), iklan radio (Radio commercial) dan segala macam bentuk komunikasi marketing. Sederhananya merekalah menulis susunan kalimat dan kata yang dipakai dalam segala macam iklan. Jadi ngerti sekarangkan bahwa copywriter itu bukan tukang jaga mesin fotocopy?

Sederhananya, segala bentuk komunikasi iklan yang membuat naskahnya adalah si copywriter ini. Menulis artikel iklan di majalah, naskah iklan untuk radio, nulis untuk advertorial di web. Termasuk juga membuat slogan-slogan unik yang biasa kita dengar di televisi seperti "selalu yang terdepan," milik sebuah brand sepeda motor, atau "berani kotor itu baik," milik sebuah brand deterjen.

Sekilas terdengar mudah, namun sebenarnya sangatlah susah. Sebuah iklan harus memiliki yang namanya stopping power. Ambil contoh ketika kita sedang menonton televisi. Ketika masuk iklan, seorang penonton memilik kekuatan absolut untuk tidak menyaksikannya. Penonton akan dengan mudah memencet remote dan berpindah chanel yang sedang tidak menayangkan iklan. Di sinilah pentingnya keberadaan stopping power yang bertujuan untuk membuat durasi orang melihat iklan menjadi lebih lama. Itu ditelevisi, di media-media lain seperti media cetak atau media billboard tantangan membuat stopping power ini bisa jadi lebih sulit.

Ternyata tidak mudahkan menjadi seorang copywriter? Tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Biasanya mereka yang bergelut di dunia ini adalah jebolan dari jurusan komunikasi di universitas. Namun sebenarnya tidak ada pendidikan formal yang diharuskan untuk menjadi seorang copywriter. Yang dibutuhkan hanyalah skill menulis yang baik, kreatifitas tanpa batas dan ide-ide unik yang nggak ada habisnya. Karena itu semua orang bisa saja menjadi seorang copywriter kalo mau belajar dan terus berlatih.

Tetarik untuk mencoba menjadi seorang copywriter?

Kita bisa memulainya dengan berlatih copywriting di media sosial. Semua pasti punya media sosial kan? Nah, jangan cuma jadikan media sosial sebagai ajang curhat atau ngobrol nggak jelas. Mari jadikan akun sosial media kita sebagai tempat untuk belajar copywriter dan mempromokan diri bahwa kita punya bakat untuk jadi seorang copywriter.

Caranya bagaimana?

Misalnya di Instagram. Setiap foto yang akan kita posting harus kita lengkapi dengan caption yang menarik sehingga bisa memberi nilai tambah pada gambar tersebut. 

Begitupun di twitter dan facebook, gunakan pilihan kalimat yang memang tertata dengan unik sehingga dapat menarik mereka yang membacanya. Jadi walaupun galau, status yang kita buat tetap berkesan elegan.

Ambil contoh akun Budiman Hakim, seorang copywriter berpengalaman. Setiap caption dari akun media sosialnya selalu menarik untuk dibaca. 

Caption instagram pak Budiman Hakim selalu keren...
(sumber gambar: instagram)
Nyoba juga bikin caption yang menarik, ternyata masih harus banyak belajar
(sumber gambar: instagram)

Gimana, menarik bukan? Sambil eksis kita juga bisa belajar gimana copywriting. Siapa tahu suatu saat kita bisa jadi copywriter beneran.

30 komentar:

  1. Copywriter :) dekat sekali dengan dunia saya. Saya harus belajar dan berlatih lebih banyak lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah hebat, saya perlu belajar dengan mbak kalau begitu... :)

      Hapus
  2. Yup menarik banget. Jadi kepikiran but memperbaiki redaksi status FB, twitter, instagram dan sosmed lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo dicoba, siapa tau nanti bisa jadi copywriter beneran...

      Hapus
  3. Dulu pernah ditawarin jadi copywriter, tapi nggak bisa diambil freelance =(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sayang sekali ya, tapi kalau kita memang punya kemampuan yang mumpuni, semoga akan ada kesempatan yang lebih baik...

      Hapus
  4. Menjadi CopyWriter harus punya imajinasi dan Sudut Pandang yang banyak,,, bukan begitu mas Imam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mas Irwin. Dan menurut saya di sanalah keunggulan perkerjaan seperti ini. Sampai kapanpun, perkerjaan yang mengandalkan kreativitas nggak akan pernah bisa digantikan oleh komputer atau robot...

      Hapus
    2. apakah kreativitas itu bisa dipelajari atau hanyalah bakat dari lahir??

      Hapus
    3. Menurut saya sih, lingkungan jauh lebih menentukan. Mereka yang terbiasa berfikiran terbuka, menerima hal-hal asing, dan termotivasi untuk selalu ingin tahu akan dengan sendirinya menjadi seorang yang kreativ.

      Hapus
  5. Entah sudah jadi copywriter atau enggak, yg pasti suka dapet job nulis advertorial, saya nyebutnya sih Pekerja Teks Komersial.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah itu termasuk juga mas. Nggak semua copywriter sama. Ada yang jago bermain di advertorial panjang, ada juga yang jago buat bikin kalimat pendek memikat. Yang pasti dua-duanya penting buat para pengiklan hehehe...

      Hapus
  6. Wah kayaknya menarik ya jadi Copywriter

    Jadi Pengen coba ne hehe :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo dong dicoba, siapa tau bisa jadi perkerjaan yang sesuai kalo emang passionnya menulis..

      Hapus
  7. Jadi copy writer itu harus banyak-banyak berlatih deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus mas, soalnya kemampuan menulis itu juga adalah skill, semakin sering dilatih akan semakin tajam...

      Hapus
  8. Salah satu syarat utama jadi copy writer emang banyak membaca dan banyak berlatih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin sering berlatih, baik kualitas maupun kuantitas kita akan meningkat. Saya saja sampai kaget teman saya ada yang bisa bikin artikel dalam waktu hanya 10 menit....

      Hapus
  9. Inspiring :). Terima kasih untuk tulisannya. Menambah ide dan motivasi untuk terus belajar menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak, tetap semangat buat nulis ya...

      Hapus
  10. Waw, jadi tertarik juga. hwehehe

    Btw, cara langganan blog ini gmn ya mas. biar ga ketinggalan tulisan mas yang kece ini *katrok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya juga nggak tahu *blogger yang juga katrok* mungkin berteman di Google+ juga bisa dapat updatenya...

      Hapus
  11. tadinya saya pikir tukang ketik doang hehehe. nice info.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya dulu malah mikirnya tukang fotocopy, jaman sekarang ide jadi sesuatu yang berharga mahal...

      Hapus
  12. Blog jadi salah satu media saya, untuk mempelajari dan sekaligus melatih kemampuan menulis.

    Postingan yg menarik mas :)

    BalasHapus
  13. Blog jadi salah satu media saya, untuk mempelajari dan sekaligus melatih kemampuan menulis.

    Postingan yg menarik mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mas, termasuk juga membentuk brand image personal. Beberapa teman saya telah berhasil, kalau saya sih masih belajar...

      Hapus
  14. Menurutku pekerjaan ini jadi salah-satu yang jenius..

    BalasHapus

Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME