Jumat, 31 Juli 2015

BERKENALAN DENGAN PONTIANAK

Mungkin sekitar sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu, Pontianak masih dianggap sebagai sebuah kota kecil. Apalagi letaknya di pesisir barat pulau borneo, pulau yang dalam frame orang-orang yang belum pernah menginjakkan kakinya ke sini diidentikkan dengan hutan dan suku-suku pedalaman.

Sekarang, kota ini sudah berkembang sangat pesat. Saya sebagai manusia yang lahir dan besar di kota ini melihat sendiri tumbuh kembang Pontianak, baik manusia maupun bangun infrastrukturnya. Kota saya ini, sudah berubah. Makin ramai tentu saja. Makin metropolis. Makin gaul.

Jl. Tanjungpura Pontianak tahun 90-an
(sumber: herlansaja.wordpress.com)
Sedikit informasi mengenai kota saya ini. Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat. Dalam bahasa mandarin disebut juga dengan Khuntien. Di dirikan pada tanggal 23 Oktober 1771 oleh sultan Pontianak yang pertama, Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie. Sudah cukup tua, bukan?

Asal muasal penamaan kota ini cukup menarik. Konon kisahnya bermula dari perjalanan Sultan Syarif Abdurahman yang menyusuri sungai Kapuas untuk mencari daerah untuk mendirikan kesultanan.Tiba di daerah yang kini dikenal sebagai Batu Layang, sang sultan dan pengikutnya mendapat gangguan dari hantu kuntilanak (dalam bahasa melayu lama disebut Pontianak). Sang sultan beserta pasukannya lantas memerangi hantu Pontianak sekaligus membabat hutan untuk dijadikan lahan pemukiman. Sampai di persimpangan sungai Kapuas dan sungai Landak, Sultan Syarif Abdurrahman kemudian mendirikan Masjid dan Istana kesultanan. Dan jiwa besar sang Sultan kemudian menamai kota yang baru didirikannya itu justru dengan nama sang musuh bebuyutan. (Sumber: Wikipedia)

Masjid Jami', bangunan pertama yang didirikan oleh Sultan
(sumber: bimasislam.kemenag.go.id)
Terlepas dari kebenaran mitos tersebut, Pontianak adalah kota pelabuhan terpenting dan teramai di pesisir barat Kalimantan. Sungai kapuas yang membelah kota ini, merupakan denyut nadi utama Pontianak. Saya sendiri lahir di sebuah kampung kecil tepat di pinggir sungai Kapuas, jadi merasakan benar betapa sungai tersebut begitu vital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitarnya.

Soal demografi, kota Pontianak sangat idientik dengan budaya melayu. Namun selain melayu, Tiong hoa juga cukup dominan di kota ini terutama terpusat di daerah-daerah pecinan. Selain dua unsur etnis tersebut, dayak, jawa, madura, bugis serta berbagai suku-suku lainnya juga memberi warna tersendiri bagi kota saya ini. Sehingga bisa saja banyak hal-hal yang cuma bisa ditemui di Pontianak saja, tidak di tempat lain. 

Satu lagi, kota Pontianak juga terkenal panas. Karena apa? Salah satu sebabnya adalah karena kota ini dilalui oleh garis khatulistiwa. Karena itu, jika berkesempatan datang ke Pontianak, jangan lewatkan untuk mampir ke tugu penanda garis Equator. Tugu bersejarah yang membelah bumi utara dan selatan.

Kota yang dilalui oleh garis Khatulistiwa
(sumber: Wikipedia)
Pontianak tidak akan ada habis-habisnya untuk diceritakan. Yang pasti, kota ini terus berkembang dan akan semakin berkembang. Masih banyak potensi yang belum tergarap maksimal. Bahkan bukan tidak mungkin Pontianak bisa jadi sentra bisnis yang tidak kalah dari Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia. Buktinya saja kini, banyak para pengembang properti ternama di ibukota mulai menjadikan Pontianak sebagai tujuan pengembangan sayapnya selanjutnya.

Bagaimana, Pontianak menarik bukan?

Kamis, 30 Juli 2015

SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya yang terbaru. 

Sebelumnya saya sudah pernah punya blog. Tapi karena sesuatu dan lain hal, blog tersebut terpaksa saya tutup. Kali ini saya kembali dengan blog yang lebih fresh, lebih rapi serta (semoga) lebih produktif. 

Blog ini masih berfokus pada hal-hal seputar diri saya, terutama hal-hal yang saya sukai. Terutama kepada dua hal yang saya anggap cita-cita terbesar hidup saya, menjadi pengusaha dan juga menjadi penulis fiksi. Selain itu, tentu blog ini akan bercerita tentang keseharian dan aktivitas saya, termasuk hobi saya jalan-jalan, membaca dan makan. Semoga saja teman-teman bisa mengambil manfaat walau cuma sedikit.

Jadi, selamat menikmati, selamat datang, dan mari berteman...


Me...
Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME