Minggu, 02 Agustus 2015

MENULIS DAN JALAN-JALAN

Apakah keterikatan antara menulis dan traveling? Menurut saya ada dan justru sangat berketerikatan sekali. Kenapa? Berikut penjelasannya.


Sebelum travelling populer, Gola Gong sudah bercerita tentang itu di seri Balada si Roy-nya
(sumber: keluargapengarang.wordpress.com)
Jadi penulis mungkin adalah pekerjaan yang enak nggak enak. Enak, karena jelas mereka yang bertahan untuk jadi penulis adalah mereka yang benar-benar mencintai pekerjaannya. Mengerjakan apa yang kita cinta jelas sesuatu yang menyenangkan. Saya sendiri selalu bercita-cita bahwa suatu saat nanti saya hanya akan menulis setiap hari dan orang-orang membayar saya untuk itu. Entah kapan, mungkin saat saya sudah memasuki usia pensiun kelak. Ketika materi sudah bukan lagi hal utama.

Nah bagian nggak enaknya adalah bahwa menjadi penulis berarti kita harus menjadi orang yang segala tahu. Apalagi bagi penulis fiksi. Memang sih bagi penulis fiksi, yang menjadi unsur utama dari karya penulisannya memang adalah khyalan dan imajinasi. Namun bukan berarti hal tersebut mudah. Terlebih lagi khayalan dan imajinasi tersebut asalnya lahir dari pengalaman dan pengetahuan. Karena itu, bahkan penulis fiksi yang surealis sekalipun tetap harus banyak tahu. Bahkan bisa jadi membutuhkan pengetahuan yang lebih.

Karena itulah menurut saya ada tiga hal yang menjadi kebutuhan seorang penulis. Jika tiga hal ini tidak terpenuhi maka bisa-bisa si penulis akan mengalami kekurangan nutrisi. Ketiga hal tersebut adalah banyak membaca, banyak bersilaturahmi dan banyak berjalan. Mengapa ketiga hal ini penting? Salah satunya karena dari ketiga hal inilah biasa bermunculan ide-ide yang akan menjadi sebuah karya disaatnya nanti.


Memutuskan menjadi penulis, berarti siap membuka diri...
(sumber: ceritamedan.com)
Nah traveling adalah salah satu kegiatan yang menurut saya mencakup ketiga hal tersebut. Coba tanya deh dengan para traveler yang sering jalan-jalan ke banyak tempat, ketiga hal tersebut pasti mereka lakukan ketika melakukan perjalanan. 

Saat melakukan perjalanan, para traveler diharuskan membaca banyak informasi mengenai tempat yang hendak dituju. Mulai dari seperti apa tempat yang dituju, bagaimana cara ke sana, apa-apa saja yang menarik di sana, dan segala macamnya. Memang ada beberapa orang traveler yang mengaku asal jalan saja, namun percayalah merekapun tidak lepas dari kegiatan membaca dan menemukan informasi-informasi baru.

Bertemu dengan orang-orang baru dan budaya yang berbeda juga bisa kita dapatkan dengan traveling. Menjadi penulis berarti harus mau membiarkan fikirannya terbuka menerima informasi dan bertemu dengan banyak tipe manusia adalah salah satu cara untuk melakukannya. Percayalah, mempelajari manusia dengan cara berinteraksi bersama mereka adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Siapa tahu salah satu diantaranya bisa dijadikan tokoh untuk salah satu karya kita.

Dan pergi ke banyak tempat-tempat baru yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya tentu juga akan membantu seorang penulis. Memang benar bahwa banyak cara untuk menggambarkan sebuah tempat yang asing. Dengan studi pustaka misalnya. Namun dengan mendatangi langsung tempatnya tentu akan membuat karya yang dihasilkan akan lebih hidup dan akurat. Contoh saja misalnya Kang Habiburrahma El Shirazy yang sukses menggambarkan gimana hidup para mahasiswa Indonesia di Kairo. Hal ini tentu salah satu yang terbesarnya berkat pengalaman Kang Abik sendiri yang pernah kuliah di Kairo sana.

Karena itulah, seorang penulis harus rajin-rajin traveling. Dengan begitu, dia tidak akan kehabisan ide dan pikirannya akan selalu segar untuk kembali menulis. Apalagi menulis adalah perkerjaan yang bisa dikerjakan dimana-mana. Sambil berjalan-jalan, ia bisa tetap menulis. Jadi, mari menulis! Mari traveling!


Baca apa saja, berjalan sejauh-jauhnya dan bertemulah banyak orang....

9 komentar:

  1. Setuju sama tulisannya. Saya sudah beberapa kali traveling bareng temen2 dan dari sana memang muncul banyak ide untuk ditulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik ya bisa jalan-jalan bareng teman. Yang pasti dengan makin jauh kita jalan makin banyak yang kita ketahui dan fikiran kita akan terbuka untuk hal-hal baru. Banyak yang akan kita bisa tulis dari situ.

      Hapus
  2. Penulis yang auka traveling pastilah punya karya karya yang keren ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Golagong, Asma Nadia, dll semua doyan traveling. Nggak menjamin sih karyanya akan selalu bagus, tp paling nggak kalau cerita soal negeri yang pernah didatangi pasti lebih fasih...

      Hapus
  3. Selalu ada keterkaitan antara penulis... Tidak hanya dengan traveling ... Sepertinya dengan semua hal..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar juga sih ya mas, namanya penulis memang harus segala tahu hehehe, tapi traveling bisa bikin banyak hal terbuka, dan bisa membuat kita kenal banyak hal baru

      Hapus
  4. Bener nih mas. Travel blogger itu kerjaan yg nyenengin. Apalagi kalo udah sampe bs travelingnya dapet sponaor. Wenak tenan iku hehe.
    .
    Bisa mampir ke web kami mas wovgo.com

    BalasHapus
  5. Bener nih mas. Travel blogger itu kerjaan yg nyenengin. Apalagi kalo udah sampe bs travelingnya dapet sponaor. Wenak tenan iku hehe.
    .
    Bisa mampir ke web kami mas wovgo.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pasti mas, kalau mengerjakan sesuatu yang sudah jadi hobi pasti seru...

      Hapus

Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME