Jumat, 18 Maret 2016

MERAYAKAN KREATIVITAS DI PONTIANAK PROLOC MARKET

Pontianak mungkin hanya sebuah kota kecil di pesisir barat Kalimantan. Tidak setiap hari kita menemukan beritanya di televisi-televisi nasional atau perbincangan para pejabat elit. Membandingkannya dengan kota seperti Jakarta, Bandung, Yogya atau Surabaya, jelas tidak apple to apple.

Bicara soal kreativitas, perkembangan industri kreatif di kota-kota besar tersebut tampak kian signifikan. Terbukti pemerintah sampai harus membentuk kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan industri kreatif di negeri ini. Pontianak? Tak semapan industri kreatif di kota-kota besar memang, tapi geliat pertumbuhannya kian tampak.

Welcome to Pontianak Proloc Market
(sumber gambar : dok pribadi)
Ini mungkin hanya opini, namun sepengamatan saya sih, industri kreatif pontianak memang masih tampak jadi pengekor kota-kota besar. Apa yang sedang jadi trend di kota-kota besar coba dibawa ke Pontianak. Beberapa sukses, tidak sedikit juga yang menyerah kalah dan hilang lenyap ditelan persaingan. Burukkah? Tidak juga. Namanya juga industri yang baru berkembang, Pontianak sedang berproses. Buktinya semakin ke sini, unsur-unsur lokalitas semakin “terpampang nyata.” *Syahrini mode ON*

Bukti kekinian salah satunya bisa dilihat saat mengunjungi event bertajuk Pontianak Proloc Market yang dihelat pada 16-20 Maret 2016. Bertempat di halaman parkir Pontianak Convention Centre dan berbarengan dengan penyelenggaraan Borneo Ekspo 2016 (yang menempati gedung utama PCC), event ini adalah tempat berkumpulnya para produsen produk kreatif lokal lintas bidang. Meski penyelenggaraannya masih terkesan sederhana, namun antusiasme  yang ditunjukkan baik dari para pemilik usaha, pengisi acara maupun masyarakat kota Pontianak sangat luar biasa.

Dari kuliner, pomade, hingga robot...
(sumber gambar: dok pribadi)
Geliat kreativitas itu tampak dari stand-stand yang mewakili berbagai merek lokal. Saya juga melihat beberapa stand milik beberapa start-up lokal yang bergerak dibidang IT, sebuah penanda bahwa Pontianak siap mengejar Bandung atau Jakarta yang telah mencanangkan diri sebagai smart city. Ada pula stand yang menjual berbagai handycraft  seperti ukiran kayu, ukiran perak, hingga berbagai distro yang tampil dengan ciri khasnya masing-masing.

Yang tidak kalah menariknya adalah gelaran ini memberikan tempat pula bagi para pekerja kreatif. Bahkan beberapa penulis asal Pontianak menjadikan Pontianak Proloc Market ini sebagai momen peluncuran buku mereka. Ternyata geliat kepenulisan di Pontianak begitu masif. Mereka bahkan mencanangkan akan memecahkan rekor menerbitkan 1000 buku pada tahun 2016 ini.

Tidak hanya dunia kepenulisan, pekerja kreatif lainnya juga mendapat tempat. Sederet foto yang menyambut pengunjung dipintu masuk adalah hasil jepretan tangan-tangan profesional asal Pontianak. Dunia perfilman terwakili dengan pemutaran film “Mira,” sebuah film feature buatan sineas muda lokal. Film ini kabarnya sempat diputar secara terbatas di beberapa kota besar di Indonesia. Suguhan dari penampil lokalpun sudah pasti jadi pelengkap acara. Sayang saya tidak mengetahui kapan Cofternoon, band lokal favorit saya naik panggung.

Masuk-masuk dihadang hasil jepretan keren fotografer Pontianak
(sumber gambar: dok pribadi)
Nah bicara tentang pekerja kreatif, Pontianak Proloc Market juga tampaknya jadi ajang memperkenalkan profesi-profesi kreatif baru di masyarakat. Teman saya seorang food review dan pemilik blog tukangjalanjajan.com, menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut. Seperti yang kita tahu, perkembangan zaman membuat munculnya jenis-jenis profesi baru di masyarakat. Siapa duga sekarang orang bisa mencari duit hanya dengan nge-blog atau bermain media sosial. Dan asal tahu saja, sudah banyak anak Pontianak yang berhasil melakukannya.

Event ini mungkin hanya gambaran kecil tentang pertumbuhan industri kreatif anak-anak Pontianak yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Memang masih banyak potensi kreativitas ataupun brand-brand lokal yang belum terakomodir oleh penyelenggaraannya. Namun setidaknya, Pontianak Proloc Market ini sebuah langkah maju untuk terus mendorong keberanian berkreasi anak-anak lokal Pontianak. Suntikan semangat dan kode keras pula bahwa para kreator Pontianak siap bersaing di kancah nasional bahkan tidak menutup kemungkinan hingga Internasional.

Pengunjungnya rame, tanda antusias masyarakat tinggi...
(sumber gambar : dok pribadi)
Setahu saya sih beberapa tahun belakangan tak banyak ajang yang memang secara terang-terang melabeli diri sebagai tempat berkumpulnya produsen produk kreatif lokal sebagai mana event ini. Jika sukses, tentu ini adalah awalan untuk membuatnya event serupa yang jauh lebih besar tahun depan, lebih megah dan tentu saja lebih penuh kreativitas.


Mungkin seperti halnya hari raya Idul Fitri untuk Muslim, Natal untuk Nasrani, atau Imlek untuk etnis Tiong Hoa, Pontianak Proloc Market bisa jadi adalah hari raya buat para kreator-kreator lokal pontianak. Tempat untuk saling bersilaturahmi dan juga kesempatan untuk memperkenalkan produknya kepada khalayak yang lebih luas. Sebuah cara bagi anak-anak muda Pontianak untuk merayakan kreativitas mereka.
Selamat merayakan kreativitas...
(sumber gambar : dok pribadi)

8 komentar:

  1. Mbok ya dibuat link nya www.tukangjalanjajan.com nya biar klo diklik langsung bsa menuju tkp ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

    BalasHapus
  2. Keren banget punya acara kayak gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pontianak masih belajar, masih jauh ketinggalan dibanding kota-kota besar. Ini event pertama, semoga berkelanjutan

      Hapus
  3. tambah kreatif donk pulang dari sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi nggak jugalah, cuma jadi wadah aja buat ngeliat kreativitas anak-anak pontianak...

      Hapus
  4. wah asyik ya, ingin aku ke pontianak tap belum kesampaian

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo dong kemari, kuliner di sini enak-enak loh...

      Hapus

Copyright © 2014 SANTOSA-IS-ME