MERAYAKAN KREATIVITAS DI PONTIANAK PROLOC MARKET
Pontianak mungkin hanya sebuah
kota kecil di pesisir barat Kalimantan. Tidak setiap hari kita menemukan
beritanya di televisi-televisi nasional atau perbincangan para pejabat elit.
Membandingkannya dengan kota seperti Jakarta, Bandung, Yogya atau Surabaya,
jelas tidak apple to apple.
Bicara soal kreativitas,
perkembangan industri kreatif di kota-kota besar tersebut tampak kian
signifikan. Terbukti pemerintah sampai harus membentuk kementrian pariwisata
dan ekonomi kreatif yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan industri
kreatif di negeri ini. Pontianak? Tak semapan industri kreatif di kota-kota
besar memang, tapi geliat pertumbuhannya kian tampak.
Welcome to Pontianak Proloc Market (sumber gambar : dok pribadi) |
Ini mungkin hanya opini, namun
sepengamatan saya sih, industri kreatif pontianak memang masih tampak jadi
pengekor kota-kota besar. Apa yang sedang jadi trend di kota-kota besar coba
dibawa ke Pontianak. Beberapa sukses, tidak sedikit juga yang menyerah kalah
dan hilang lenyap ditelan persaingan. Burukkah? Tidak juga. Namanya juga
industri yang baru berkembang, Pontianak sedang berproses. Buktinya semakin ke
sini, unsur-unsur lokalitas semakin “terpampang nyata.” *Syahrini mode ON*
Bukti kekinian salah satunya bisa
dilihat saat mengunjungi event bertajuk Pontianak Proloc Market yang dihelat
pada 16-20 Maret 2016. Bertempat di halaman parkir Pontianak Convention Centre
dan berbarengan dengan penyelenggaraan Borneo Ekspo 2016 (yang menempati gedung
utama PCC), event ini adalah tempat berkumpulnya para produsen produk kreatif
lokal lintas bidang. Meski penyelenggaraannya masih terkesan sederhana, namun
antusiasme yang ditunjukkan baik dari
para pemilik usaha, pengisi acara maupun masyarakat kota Pontianak sangat luar
biasa.
Dari kuliner, pomade, hingga robot... (sumber gambar: dok pribadi) |
Geliat kreativitas itu tampak
dari stand-stand yang mewakili berbagai merek lokal. Saya juga melihat beberapa
stand milik beberapa start-up lokal yang bergerak dibidang IT, sebuah penanda
bahwa Pontianak siap mengejar Bandung atau Jakarta yang telah mencanangkan diri
sebagai smart city. Ada pula stand yang menjual berbagai handycraft seperti ukiran
kayu, ukiran perak, hingga berbagai distro yang tampil dengan ciri khasnya
masing-masing.
Yang tidak kalah menariknya
adalah gelaran ini memberikan tempat pula bagi para pekerja kreatif. Bahkan
beberapa penulis asal Pontianak menjadikan Pontianak Proloc Market ini sebagai
momen peluncuran buku mereka. Ternyata geliat kepenulisan di Pontianak begitu
masif. Mereka bahkan mencanangkan akan memecahkan rekor menerbitkan 1000 buku
pada tahun 2016 ini.
Tidak hanya dunia kepenulisan,
pekerja kreatif lainnya juga mendapat tempat. Sederet foto yang menyambut
pengunjung dipintu masuk adalah hasil jepretan tangan-tangan profesional asal
Pontianak. Dunia perfilman terwakili dengan pemutaran film “Mira,” sebuah film feature buatan sineas muda lokal. Film
ini kabarnya sempat diputar secara terbatas di beberapa kota besar di
Indonesia. Suguhan dari penampil lokalpun sudah pasti jadi pelengkap acara.
Sayang saya tidak mengetahui kapan Cofternoon, band lokal favorit saya naik
panggung.
Masuk-masuk dihadang hasil jepretan keren fotografer Pontianak (sumber gambar: dok pribadi) |
Nah bicara tentang pekerja
kreatif, Pontianak Proloc Market juga tampaknya jadi ajang memperkenalkan
profesi-profesi kreatif baru di masyarakat. Teman saya seorang food review dan pemilik blog
tukangjalanjajan.com, menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut.
Seperti yang kita tahu, perkembangan zaman membuat munculnya jenis-jenis
profesi baru di masyarakat. Siapa duga sekarang orang bisa mencari duit hanya
dengan nge-blog atau bermain media sosial. Dan asal tahu saja, sudah banyak
anak Pontianak yang berhasil melakukannya.
Event ini mungkin hanya gambaran
kecil tentang pertumbuhan industri kreatif anak-anak Pontianak yang tidak bisa
dipandang sebelah mata. Memang masih banyak potensi kreativitas ataupun
brand-brand lokal yang belum terakomodir oleh penyelenggaraannya. Namun
setidaknya, Pontianak Proloc Market ini sebuah langkah maju untuk terus
mendorong keberanian berkreasi anak-anak lokal Pontianak. Suntikan semangat dan
kode keras pula bahwa para kreator Pontianak siap bersaing di kancah nasional
bahkan tidak menutup kemungkinan hingga Internasional.
Pengunjungnya rame, tanda antusias masyarakat tinggi... (sumber gambar : dok pribadi) |
Setahu saya sih beberapa tahun
belakangan tak banyak ajang yang memang secara terang-terang melabeli diri
sebagai tempat berkumpulnya produsen produk kreatif lokal sebagai mana event
ini. Jika sukses, tentu ini adalah awalan untuk membuatnya event serupa yang
jauh lebih besar tahun depan, lebih megah dan tentu saja lebih penuh
kreativitas.
Mungkin seperti halnya hari raya
Idul Fitri untuk Muslim, Natal untuk Nasrani, atau Imlek untuk etnis Tiong Hoa,
Pontianak Proloc Market bisa jadi adalah hari raya buat para kreator-kreator
lokal pontianak. Tempat untuk saling bersilaturahmi dan juga kesempatan untuk
memperkenalkan produknya kepada khalayak yang lebih luas. Sebuah cara bagi
anak-anak muda Pontianak untuk merayakan kreativitas mereka.
Selamat merayakan kreativitas... (sumber gambar : dok pribadi) |
Mbok ya dibuat link nya www.tukangjalanjajan.com nya biar klo diklik langsung bsa menuju tkp 😄😄😄
BalasHapusDone mas bro...
BalasHapusKeren banget punya acara kayak gitu.
BalasHapusPontianak masih belajar, masih jauh ketinggalan dibanding kota-kota besar. Ini event pertama, semoga berkelanjutan
Hapustambah kreatif donk pulang dari sana
BalasHapusHihihi nggak jugalah, cuma jadi wadah aja buat ngeliat kreativitas anak-anak pontianak...
Hapuswah asyik ya, ingin aku ke pontianak tap belum kesampaian
BalasHapusayo dong kemari, kuliner di sini enak-enak loh...
Hapus